Kamis, 31 Desember 2009

IKAN – IKAN HIAS

Ikan hias merupakan komoditi estetis yang berfungsi menambah kesegaran, keindahan dan kesejukan lingkungan. Nilai estetis yang dihasilkan tergantung pada jenis, warna, ukuran dan bentuk tubuh ikan. Jenis ikan Arowana misalnya, mempunyai warna dan bentuk tubuh yang indah sekali ditambah lagi mempunyai nilai mistis yang tinggi, sehingga harganyapun menjadi cukup mahal, bahkan sampai mencapai jutaan rupiah. Dengan nilai jual yang cukup tinggi tersebut dapat dijadikan peluang oleh pembudidaya, pengusaha, exportirdalam pengembangan usahanya.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis ikan yang lebih disukai / dikehendaki oleh konsumen, persepsi konsumen terhadap berbagai atribut - atribut toko ikan hias, merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan toko ikan hias, mempelajari strategi pemasaran yang dilakukan pemilik toko ikan hias di kota Bogor.
Penelitian ini mengunakan metode survey dengan dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data di kumpulkan di 5 toko ikan hias di kota madya Bogor, yang jumlah pembelinya banyak dan memiliki jenis ikan hias yang lengkap. Teknik pemilihan responden dalam penelitian ini adalah dengan menentukan/memilih konsumen yang telah membeli ikan hias pada toko ikan hias tersebut dan pada saat peneliti sedang berada pada lokasi penelitian tersebut (convenience sampling). Pada masing - masing toko ikan hias tersebut diambil sebanyak 20 orang responden selama 5 hari (setiap hari diambil 4 orang responden).
Sikap konsumen yang diteliti adalah sikap konsumen terhadap beberapa atribut ikan hias air tawar meliputi keindahan warna, keindahan bentuk, tingkat kelangkaan, mudah dipelihara, citra yang dibawa, mudah dikembangbiakkan, harga pembelian dan harga jual kembali. Dari analisis tersebut diperoleh atribut - atribut mana yang memperoleh preferensi konsumen. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis Multiatribut model Fishbein dan Analisis Regresi.

Dari hasil penelitian terhadap konsumen ikan hias air tawar, diperoleh komposisi responden dengan usia 26 tahun sampai dengan 35 tahun sebesar 35% dimana sebagian besar responden adalah pria (78%) yang umumnya bekerja sebagai pegawai swasta (32%), pendidikan responden didominasi oleh S1 (31%). Dengan tingkat pengeluaran terbesar didominasi dari kelompok yang memiliki pengeluaran kurang dari satu juta rupiah yaitu sebesar 33%. Rata - rata responden telah mengenal ikan hias dari keluarga. Dengan tujuan Pembelian ikan hias adalah untuk diri sendiri (93%). Aspek perilaku konsumen dalam melakukan pembelian ikan hias yang dikaji dalam penelitian ini adalah jenis ikan hias yang dibeli dari sembilan kelompok ikan hias yang telah ditetapkan, yaitu ; Arowana, Lou han, Manfish, Maskoki, Black Ghost, Botia, Oscar, Tetra dan Discus. Lou han adalah jenis yang paling banyak dibeli dibandingkan dengan jenis ikan hias lainnya yaitu sebesar 33%. Skor sikap konsumen terhadap 9 jenis ikan hias dan 8 atribut ikan hias menunjukkan urutan rangking nilai sebagai berikut : Lou han, Arowana, Maskoki, Discus, Tetra, Oscar, Black Ghost, Botia dan Manfish. Urutan tersebut menjelaskan dari yang paling disukai sampai yang kurang disukai. Sedangkan perilaku berdasarkan segmentasi, hampir sebagian besar memiliki nilai yang sama.
Ikan hias sebagai produk memiliki beberapa atribut yang melekat sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam melakukan pembelian produk tersebut. Data yang diperlukan untuk analisis ini adalah skor evaluasi konsumen (ei) terhadap produk ikan hias dan skor kepercayaan konsumen (bi) terhadap 9 jenis ikan hias yang akan dianalisis atributnya. Atribut ikan hias yang diamati adalah keindahan warna, keindahan bentuk, tingkat kelangkaan, mudah dipelihara, citra yang dibawa, mudah dikembangbiakkan, harga pembelian, harga jual kembali. Pengukuran atribut ikan hias ini menggunakan analisa multiatribut model Fishbein. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap ikan hias, kemudian sikap konsumen ini dibandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen mengenai produk tersebut.
Nilai rata - rata 10 (sepuluh) atribut toko secara umum menunjukkan penampilan toko, pelayanan, lokasi, harga dan kenyamanan memperoleh nilai sangat penting, pemajangan, promosi dan keamanan memperoleh nilai penting, sedangkan untuk nama toko memperoleh nilai ragu - ragu. Sedangkan perilaku berdasarkan segmentasi hampir sebagian besar sama.
Perbaikan strategi pemasaran dapat dilakukan dengan perbaikan harga, perbaikan pemajangan ikan hias sehingga terlihat lebih menarik, memberi jaminan mutu bahwa ikan yang dijual berkualitas baik sehingga konsumen tidak ragu untuk membeli produk yang dijual dan hal ini akan memberi keuntungan bagi pemilik toko karena konsumen tersebut akan menjadi pelanggan dan dapat pula merekomendasikan toko ikan hias tersebut kepada orang lain untuk membeli ikan hias dengan kualitas yang bagus.
Melalui hasil analisis Fishbein terdapat delapan atribut ikan hias yang meliputi keindahan warna, keindahan bentuk, tingkat kelangkaan, mudah dipelihara, citra yang dibawa, mudah dikembangbiakkan, harga pembelian dan harga jual kembali. Atribut yang paling diinginkan oleh konsumen berturut - turut adalah keindahan warna, mudah dipelihara, harga pembelian dan mudah dikembangbiakkan. Secara keseluruhan, ikan hias yang memiliki nilai sikap multiatribut Fishbein yang tertinggi adalah jenis ikan hias Lou Han, diikuti oleh Arowana dan Maskoki. Sedangkan untuk jenis ikan hias lainnya memiliki nilai kepercayaan yang kecil dibandingkan dengan ketiga jenis ikan diatas. Dari hasil analisis regresi terhadap skor sikap konsumen, ikan hias yang disenangi adalah Arowana, Lou Han, Maskoki dan Diskus.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh saran yang dapat membantu pihak toko ikan hias dalam memenuhi pelayanan terhadap perilaku konsumen, yaitu atribut - atribut yang penting dalam implementasi adalah melakukan peningkatan promosi, dan harga dari ikan hias jenis Manfish, Black Ghost, Oscar, Tetra, dan Botia. Untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap ikan hias maka perlu adanya penelitian selanjutnya dengan menggunakan alat analisis selain regresi, pengambilan sampelnya tidak hanya di kota Bogor, kemudian dalam penentuan ikan hias tidak terbatas pada 9 jenis ikan hias pada penelitian ini, tetapi dikembangkan lagi pada ikan hias jenis lainnya.
Pengembangan strategi pemasaran untuk konsumen tanpa segmentasi dan dengan segmentasi berbeda. Strategi pemasaran yang dikembangkan disesuaikan dengan keinginan konsumen. Beberapa pengembangan yang dapat dilakukan dapat berupa bauran pemasaran dari produk, harga, tempat, promosi dan perbaikan kualitas pelayanan. Pengembangan tersebut tentunya disesuaikan dengan keinginan pada masing-masing segmen yang dipilih. Penetapan dasar segmentasi dilakukan berdasarkan makna segmentasi dan perbedaan perilaku antar segmennya. Setelah menetapkan dasar segmentasi, kemudian dilanjutkan dengan penetapan target segmen yang dijadikan target pasarnya. Pemilihan segmen dapat dilakukan dengan memilih segmen dengan persentase terbesar pada setiap segmentasi atau sebaliknya jika ingin melayani segmen yang sempit dapat memilih persentase yang kecil. Target segmen dapat dilakukan dengan memilih satu segmen tunggal atau kombinasi segmen dapat dilakukan dengan memilih segmen yang mempunyai hubungan dengan segmen lainnya, misalnya antara segmentasi umur dengan pekerjaan.

1 komentar:

  1. Indahnya ruangan dilengkapi aquarium ikan hias, bisa segera menghilangkan stres.

    BalasHapus