Senin, 13 Desember 2010

tulisan tentang etika bisnis 9

pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas.

Sebuah Rumah Sakit swasta melalui pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS, otomatis dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah satu karyawan di Rumah Sakit tersebut mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus, karena menurut pendapatnya, ia diangkat oleh pengelola dalam hal ini Direktur Rumah Sakit, sehingga segala hak dan kewajibannya berhubungan dengan pengelola bukan pengurus. Pihak pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi, mengenai kebijakan tersebut. Dari kasus ini Rumah Sakit tersebut dapat dikatakan melanggar prinsip Akuntabilitas, karena tidak ada kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara pengelola dan pengurus Rumah Sakit.

Tanggapan saya adalah Apabila memang Pengurus Rumah Sakit dapat amanat dari Pengelola untuk mengumumkan kepada seluruh karyawan “yang akan mendaftar PNS, otomatis dinyatakan mengundurkan diri” maka harusnya Pengelola mengeluarkan surat edaran resmi yang diberikan kepada pengurus untuk mengumumkan kepada karyawan supaya jelas. Jadi tidak ada persepsi yang berbeda akibat hanya pengurus saja yang mengumumkan tanpa adanya surat resmi dari Pengelola dalam hal ini Direktur Rumah Sakit selaku pemegang otoritas tertinggi. Kalau sudah dikeluarkan surat resmi karyawan juga bisa tenang meninggalkan pekerjaannya di Rumah Sakit yang kemudian bekerja di Pemerintahan. Sehingga bisa mengurangi pengangguran yaitu kekosongan posisi bisa segera digantikan dengan karyawan yang baru.

Karena ada 3 syarat bagi tanggung jawab Perusahaan :

1. Mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar

2. Mengandaikan adanya kebebasan dalam melakukan tindakan secara bebas

3. Orang yang melakukan tindakan memang mau melakukan tindakan itu sendiri

tulisan tentang etika bisnis 8

Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut.

Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit

tulisan tentang etika bisnis 7

Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.

Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal

tulisan tentang etika bisnis 6


INDUSTRI BERBASIS ETIKA BISNIS NASIONALIS

Bisnis berbasis teknologi memang bukan hal mudah. Apalagi di Indonesia yang teknologi lokalnya jarang dilirik orang. Namun tidak berarti kita harus melupakan etika bisnis. Ada yang namanya etika bisnis nasionalis.

Teknologi memang bukan merupakan produk unggulan dari negeri kita, namun bukan berarti tidak dibutuhkan dalam setiap roda kegiatan yang berputar. Sementara ini produk teknologi yang digunakan di dalam negeri kebanyakan disuplai dari negeri orang lain. Yang di sebut sebagai konten lokal walau selalu digembar-gemborkan dan bahkan sudah menjadi sebuah peraturan, kenyataannya tetap hanya menyisakan sedikit ruang bagi karya-karya anak bangsa.

Mengapa bisa begitu? Penulis mencoba menganalisa faktor penyebabnya.
  1. Kebijakan belanja teknologi belum terutama disebabkan atas perencanaan kedepan yang strategis. Seringkali pengadaan atau pembuatan sistem berbasis teknologi lebih dimotivasi kuat oleh faktor yang bersifat kuratif.
  2. Kita sendiri memang tidak mampu menyediakan sebuah solusi yang 100% bikinan dalam negeri. Rantai komponen atau produk yang bersifat kompleks dalam sistem yang dibangun masih belum bisa ter-rakit di dalam negeri. Memang mungkin negara lain juga tidak bisa, namun untuk Indonesia dampak negatifnya lebih pada sikap under-estimate terhadap teknologi dalam negeri. Konten yang kecil yang merupakan karya anak bangsa masih belum dibanggakan dengan serius.
  3. Memproduksi sendiri semua komponen justru tidak ekonomis. Mengingat produksi selalu memiliki konteks yang sensitif harga yaitu skala produksi.Memang tidak mudah untuk membangun pasar sambil berinvestasi pada proses produksi. Hal ini sama dengan judi taruhan tinggi. Atau memiliki visi yang sangat tajam akan komoditas tersebut di masa depan.
  4. Sebuah sistem yang lengkap membutuhkan berbagai bidang teknologi, dari hal yang bersifat hardware, firmware, hingga software. Orang-orang pintar di negeri ini lebih suka single fighter, one man show, sehingga sinergi antara penguasa beberapa bidang teknik kurang bisa terbentuk dalam tataran natural.
  5. Pengembangan selalu butuh waktu, padahal proyek biasanya dikejar waktu. Karena memang sifatnya bahwa setiap sistem berbasis teknologi memiliki kualifikasi yang harus memenuhi kebutuhan user, maka belum tentu tersedia produk-produk final yang sudah ada pada waktu atau kesempatan yang sesuai.

Proyek besar ataupun kecil di Indonesia biasanya berawal dari sesuatu isu yang lebih bersifat politis. Seorang pejabat dalam sebuah institusi, baik perusahaan atau pemerintah, mendapat tekanan dari atasan atas suatu isu tertentu.Dalam rangka menjaga posisinya beliau lalu memerintahkan agar diselenggarakan sebuah proyekuntuk mengatasi tekanan ini. Alhasil kebutuhan ini terdefinisikan sebagai sebuah reaksi, bukan sebagai wujud aksi strategis terencana yang positif.


Sabtu, 11 Desember 2010

tulisan tentang etika bisnis 5

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

  • Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

  • Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

  • Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikanpelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik,sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :

  • Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.

  • Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

  • Melindungi prinsip kebebasan berniaga

  • Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakanpemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :

  • Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

  • Memperkuat sistem pengawasan

  • Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

tulisan tentang etika bisnis 4

Dalam sistem perekonomian pasar bebas, perusahaan diarahkan untuk mencapai tujuan mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin, sejalan dengan prinsip efisiensi. Namun, dalam mencapai tujuan tersebut pelaku bisnis kerap menghalalkan berbagai cara tanpa peduli apakah tindakannya melanggar etika dalam berbisnis atau tidak.

Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan semata sehingga terjadi penyimpangan norma-norma etis, meski perusahaan perusahaan tersebut memiliki code of conduct dalam berbisnis yang harus dipatuhi seluruh organ di dalam organisasi. Penerapan kaidah good corporate governace di perusahaan swasta, BUMN, dan instansi pemerintah juga masih lemah. Banyak perusahaan melakukan pelanggaran, terutama dalam pelaporan kinerja keuangan perusahaan.

Prinsip keterbukaan informasi tentang kinerja keuangan bagi perusahaan terdaftar BEJ misalnya seringkali dilanggar dan jelas merugikan para pemangku (stakeholders), terutama pemegang saham dan masyarakat luas lainnya. Berbagai kasus insider trading dan banyaknya perusahaan publik yang disuspend perdagangan sahamnya oleh otoritas bursa menunjukkan contoh praktik buruk dalam berbisnis. Belum lagi masalah kerusakan lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam dengan alasan mengejar keuntungan setinggi-tingginya tanpa memperhitungkan daya dukung ekosistem lingkungan.

Jumat, 12 November 2010

tulisan tentang etika bisnis 3

Budaya korporatif, Etika Bisnis dan Corporate Sosial Responsibilities

Berbeda dengan masyarakat di negara-negara Barat, masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya korporatif. Indonesia masih terperangkap oleh tradisi, sehingga tidak mudah untuk melakukan perubahan. Padahal budaya korporatif akan mempengaruhi cara kerja. Demikian dikemukakan oleh ekonom Rhenald Khasali saat memberikan orasi ilmiah berjudul Building Institution’s Character with Strong Culture, dalam rangka peringatan Dies Natalies ke 55 Universitas Indonesia di Jkarta, Kamis 24 Februari 2005.”

Corporatism di Barat sudah berjalan, dan menganggap sebuah institusi berbadan hukum sendiri. Tidak demikian masyarakat kita. Banyak PT di Indonesia yang sebenarnya bukan PT, melainkan warung. Untung ruginya tidak jelas, kata Rhenald.

Menurut Rhenald, suatu organisasi bisa bertahan panjang bukan dibentuk oleh manajemen yang hebat, tidak juga oleh orang-orang yang hebat, ataupun sistem, melainkan dibangun oleh kekuatan nilai-nilai (values). Corporate culture selalu menekankan bottom up, menggali segala sesuatu mulai dari bawah, bukan dari atas ke bawah. Dengan demikian, semua orang harus ditanya apa yang sebenarnya mereka inginkan. Corporate culture itu seperti bongkahan es, yang tampak hanyalah yang di atas berupa simbol-simbol seperti logo, cara berpakaian. Padahal yang harus dibangun adalah yang di bawah, yang tidak kelihatan, yaitu nilai-nilai baru. Manusia itu berkomunikasi secara simbolik, simbol sebagai identitas, Rhenald menambahkan.

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan Budaya Kerja Korporasi?

Budaya kerja korporasi adalah keseluruhan kepercayaan (beliefs) dan nilai-nilai (values) yang tumbuh dan berkembang dalam suatu organisasi, menjadi dasar cara berpikir, berperilaku dan bertindak dari seluruh insan organisasi, dan diturunkan dari satu generasi ke generasi.

Budaya kerja dapat di daya gunakan sebagai daya dorong yang efektif dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Budaya kerja yang efektif dapat:

* Menyatukan cara berpikir, berperilaku dan bertindak seluruh insan organisasi/korporasi
* Mempermudah penetapan dan implementasi Visi, Misi dan Strategi dalam korporasi
* Memperkuat kerjasama tim dalam korporasi, menghilangkan friksi-friksi internal yang timbul
* Memperkuat ketahanan dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal.

Dari definisi di atas terlihat betapa budaya kerja memegang peranan penting dalam ketahanan suatu organisasi. Keluarga adalah perusahaan yang terkecil, disitu ada ayah, ibu dan anak-anak. Cara penyelenggaraan rumah tangga yang satu dan yang lain akan berbeda, karena sifat-sifat penghuninya yang berbeda. Tetapi ada beberapa hal yang sama antara keluarga satu dan lainnya, karena ibaratnya hidup dalam satu lingkungan, maka untuk membuat lingkungan aman dan nyaman, ada peraturan-peraturan yang harus dipahami dan dipatuhi oleh anggota lingkungan tersebut. Peraturan ini dibuat oleh orang-orang atau keluarga dilingkungan tersebut, sehingga peraturan tersebut akan ditaati tanpa beban, bahkan anggota lingkungan merasa nyaman karena ada peraturan tersebut, sehingga masing-masing tahu ” apa yang boleh dan yang tidak boleh untuk dilakukan”.

Sekarang bagaimana membentuk budaya kerja korporatif? Di dalam budaya korporatif, peran pemimpin sangat penting, antara lain, sebagai: 1) First Adapter, penerima dan pelaksana pertama dari budaya kerja, 2) Motivator, untuk mendorong insan organisasi/korporasi melaksanakan budaya kerja secara konsisten dan konsekuen, 3) Role Model, teladan bagi insan korporasi terhadap pelaksanaan Budaya Kerja, dan 4) Pencetus dan pengelola strategi, dan program budaya kerja sesuai kebutuhan korporasi.

Dari ulasan di atas, terlihat bahwa pembentukan budaya korporatif yang baik, yang paling menentukan adalah orang-orangnya. Sebaik apapun aturan atau sistem di buat, tanpa ada keinginan dari manusia untuk berubah ke arah yang lebih baik, semuanya menjadi tak berarti.

Etika Bisnis

Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.

Sonny Keraf (1998) menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut;

* Prinsip otonomi; adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
* Prinsip kejujuran. Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
* Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
* Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
* Prinsip integritas moral; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Pertanyaan nya bagaimana menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis ini agar benar-benar dapat operasional? Sonny juga menjelaskan, bahwa sesungguhnya banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat kearah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis ini, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan ini mula pertama dibangun atas dasar Visi atau filsafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya, yang berarti Visi ini kemudian menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik keluar maupun kedalam. Maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Etos inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan sekaligus juga menyemangati seluruh karyawan untuk bersikap dan berpola perilaku yang kurang lebih sama berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan.

Berkembang tidaknya sebuah etos bisnis ditentukan oleh gaya kepemimpinan dalam perusahaan tersebut.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial dan keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat positif. Biaya sosial yang dikeluarkan dianggap sebagai investasi jangka panjang. Kelestarian lingkungan, perbaikan prasarana umum, penyuluhan, pelatihan, dan perbaikan kesehatan lingkungan walaupun memerlukan biaya yang signifikan, namun secara jangka panjang sangat menguntungkan perusahaan, karena kegiatan tersebut menciptakan iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.

Dapat kita lihat, pada saat libur merayakan Hari Idul Fitri, beberapa perusahaan memberikan fasilitas mudik gratis bagi masyarakat yang terkait langsung dengan perusahaan, contoh; Bank dengan nasabahnya, perusahaan yang memproduksi obat tradisional dengan bakul jamunya dan lain-lain.

Bagi situasi dunia yang semakin global sekarang ini, masing-masing pihak saling tergantung, serta tidak ada lagi perusahaan yang tertutup atau tidak mau melakukan perbaikan-perbaikan untuk kemajuan. Perusahaan yang masih tidak mengindahkan hal-hal semacam ini, cepat atau lambat akan semakin ditinggalkan oleh pelanggannya.

tulisan tentang etika bisnis 2

Etika Bisnis
Etika bisnis adalah penerapan etika dalam menjalankan kegiatan suatu bisnis. Pada dasarnya tujuan bisnis adalah memperoleh keuntungan, tetapi harus berdasarkan norma-norma hukum yang berlaku. Norma hukum bisnis mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sebaiknya ikutilah dan taatilah peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang termasuk peraturan dari perusahaan.
Pengertian etika adalah pengetahuan tentang perilaku dan kebiasaan masyarakat berkaitan dengan norma-norma yang membedakan hal yang benar atau salah mengacu kepada hukum agama, adat dan Negara.

William Soeryadjaya Pendiri Group Astra, Tokoh Yang Memegang Teguh Etika Bisnis

Kalangan dunia bisnis Indonesia berduka atas kepergian pendiri Group Astra, William Soeryadjaya (88). Almarhum dikenal sebagai pengusaha yang sangat kuat memegang prinsip dan etika bisnis, sangat memerhatikan karyawan dan mitra bisnis, serta berjiwa social.

Kenangan Para Sahabat

Para sahabat, kolega, dan karyawannya, merasa kehilangan atas kepergian Om Willem pendiri Group Astra. Yang kini disemayamkan di rumah duka RSPAD Jakarta, setelah menghembuskan napas terakhir, Jum’at (2/4) malam. Om Willem, begitu panggilan akrabnya, meninggalkan seorang istri Lily Soeryadjaya dan empat anak yakni Edward, Edwin, Joice, dan Judith.

Tokoh-tokoh Bisnis yang Melayat

Sejumlah tokoh datang melayat anatara lain Sukamdani Sahid Gotosardjono, Ciputra, Aburizal Bakrie, Jakob Oetama, Jusuf Kalla, Hashim Djojohadikusumo, Probosutedjo, mantan menteri Wardiman dan JB Sumarlin, serta Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Persahabatan dan Kebersamaan

“Om Willem adalah pengusaha yang selalu menekankan persahabatan, kekeluargaan, kebersamaan, dan paling penting harus sama-sama untung. Dia sangat terbuka, jujur, dan benar-benar memegang prinsip dan etika bisnis. Dia pandai menjaga jarak dengan pemerintah, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Pengusaha seharusnya begitu,” papar Yusuf Kalla.

Taat Beragama, Jujur dan Kerja Keras

“Almarhum taat beragama dan prinsip bisnisnya menanamkan nilai-nilai agama yang bersifat universal, seperti kejujuran, kerja keras, saling bantu, dan ramah. “Dia itu perhatian sekali, kebapakan. Kalau saya datang ke Jakarta dari Makassar, dia selalu ajak saya makan, begitu juga kalau dia datang kemakasar, kami selalu makan-makan

tulisan tentang etika bisnis 1

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

* Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
* Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
* Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :

* Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
* Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
* Melindungi prinsip kebebasan berniaga
* Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :

* Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
* Memperkuat sistem pengawasan
* Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Kamis, 28 Oktober 2010

pelayanan rumah sakit

Dizaman yang sekarang ini banyak pelayanan yang di berikan oleh perusahaan jasa salah satunya adalah pelayanan terhadap rumah sakit, seperti sudah kita ketahui rumah sakit adalah suatu sarana umunm untuk berobat, tetapi tidak sedikit pelayanan rumah sakit yang masih sangat memperhatinkan.
Salah satu contohnya bila seseorang yang berobat dirumah sakit harus mendapatkan pelayanan yang baik tetapi pelayanan itu memerlukan biaya yang sangat mahal bagi seseorang yang tidak mempunyai uang tidak sedikit rumah sakit menolak mereka dengan berbagai alesan, disini dapat dilihat jenjang social sangat mempengaruhi
Banyak masyarakat yang menggunakan surat miskin pun masih harus membanyar padahal pemerintah memberitahukan kalau semua itu gratis. Kenapa pelayanan dirumah sakit kita seperti itu ? atau ada yang complen tapi pihak rumah sakit tidak menangapi dengan baik, atau kita dapat melihat kasus prita dan berbagai macam kasus lainnya yang ada disekeling kita.

Minggu, 24 Oktober 2010

PEMADAMAN LISTRIK

Pemadaman listrik yang terlalu sering dengan waktu padam yang lama dan tegangan listrik yang tidak stabil, merupakan refleksi dari keandalan dan kualitas listrik yang kurang baik, dimana akibatnya dapat dirasakan secara langsung oleh pelanggan.
Sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik dengan kualitas yang baik atau memenuhi standar, mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat modern karena peranannya yang dominant dibidang industri, telekomunikasi, teknologi informasi, pertambangan, transportasi umum, dan lain-lain yang semuanya itu dapat beroperasi karena tersedianya energi listrik. Perusahaan-perusahaan yang bergerak diberbagai bidang sebagaimana disebutkan diatas, akan mengalami kerugian cukup besar jika terjadi pemadaman listrik tiba-tiba atau tegangan listrik yang tidak stabil, dimana aktifitasnya akan terhenti atau produk yang dihasilkannya menjadi rusak atau cacat.
Negara-negara yang memiliki sistem pembangkit, transmisi dan distribusi energi listrik dengan teknologi dan peralatan mutakhir serta manajemen yang baik seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis dan negaranegara maju lainnya benar-benar memberikan perhatian khusus terhadap keandalan dan kualitas listrik karena pengaruhnya yang krusial terhadap roda perekonomian, Kejadian padamnya suplay tegangan listrik secara tiba-tiba akan membawa akibat yang berbeda untuk setiap konsumen. Ini sanga tergantung pada:
(1) • Kapan listriknya padam.
(2) • Siapa yang mengalami pemadaman.
(3) • Dimana terjadinya pemadaman.
(4) • Berapa lama terjadinya pemadaman listrik.

Beberapa contoh berikut akan dapat memperjelas dampak kejadian pemadaman listrik sesaat tersebut.

 Padamnya lampu listrik walaupun hanya 10 detik, jika terjadi di ruang operasi rumah sakit tentu akan berbeda akibatnya dibandingkan dengan di ruang makan. Padamnya lampu di ruang operasi dapat menyebabkan akibat yang fatal bagi pasien jika dokter salah potong bagian yang dioperasi, sedangkan di ruang makan akibat yang paling fatal hanya salah gigit cabe.
 Pemadaman listrik akibat gangguan listrik di Bandara Soekarno- Hatta, Kota Tangerang, Banten, Jumat, mengakibatkan 62 penerbangan tertunda. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoto mengatakan gangguan listrik di Bandara Soekarno Hatta terjadi karena efek kedip selama 1,7 detik yang menandai pasokan listrik dari PT. PLN anjlok. "Intrap (kedipan) 1,7 detik pukul 4.02 pagi," Jumat 6 Agustus 2010. Namun kedipan hanya sekian detik itu berdampak fatal pada sebagian operasional bandara. "Sistem diterima listrik langsung down," katanya. Meski genset bandara mengambilalih secara otomatis, namun tidak mampu membantu pelayanan. Apalagi saat itu jadwal penerbangan sangat padat (peak hours). Pemadaman listrik walau cuma 1,7 detik itu ternyata berdampak kerugian cukup besar bagi maskapai penerbangan dan layanan jasa lainnya yang ditaksir mencapai Rp 60 miliar. Dampak 3 buruk itu memberikan penilaian tentang pengelolaan bandara internasional Soekarno-Hatta tidak bertaraf internasional.
 Dari enam trafo yang ada di Gardu GIS Cawang Baru, Cililitan, Jakarta Timur 29 September 2009, sebanyak dua Trafo di antaranya terbakar. Perusahaan Listrik Negara memperkirakan rugi Rp. 140 miliar akibat kebakaran di dua dua gardu listrik induk Kembangan dan Cililitan sepekan yang lalu. Namun kerugian yang lebih besar dirasakan warga dan pelaku industri yang mendapat pasokan listris secara bergilir. Gardu Cawang menerima suplai tenaga listrik dengan daya rata-rata sebesar 720 MW, dan disalurkan ke 11 buah Gardu Induk 150/20 kV. Dari sana , listrik kemudian disalurkan ke gardu-gardu distribusi 20 kV/220 Volt untuk memasok listrik ke konsumen. Pada 29 September 2009 silam, trafo nomor 2 500/150 kV -500 MVA atau 400MW mengalami gangguan yang kemudian disertai dengan terbakarnya trafo nomor 2 fasa R.
 Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa terjadi kerugian 45,7 milyar dolar pertahun ($45.7 billion per year ) pada industri dan bisnis digital akibat power interruption.
 Kerugian di berbagai sector bisnis diperkirakan ($104 billion to $164 billion) pertahun akibat adanya interrupti dan diperkirakan kerugian ($15 billion to $24 billion) akibat masalah power quality yang lain.

Kamis, 05 Agustus 2010

KENAPA ADA PERBEDAAN YANG MEMBUAT SEMUA INI BERAKHIR

Kring-kring kudengar hp esiaku berbunyi, langsung kuraih dan ku baca yang telepon aa, hatiku pun gembira kebetulan waktu itu malam minggu tanggal 10 juli.
Asalamualaikum kata ku, walaikumsalam jawabandarinya,
Aa : lagi ngapain neng
Aq : lagi tiduran aj, ga malam mingguan nih ??? ( nada ku sambil becanda)
Aa : ga , neng sendiri ga malam mingguan
Aq : ga bis co nya ga datang she
Aa : neng ada yang aa mau ngomongin tapi takut neng sakit hati
Aq : yang dah ngomong aj
Aa : tapi takut neng sakit hati nanti neng marah lagi ? janji yah jangan marah !
Aq : iya , yadah ngomong aj bikin penasaran aj ?
Aa : duh dari mana mulai yah aa bingung
Aq : yah kalau bingung pegangan lah aa
Aa : aa dah ada ce lain dan aa dan kenalin ke orang tua aa, aa sayang ma dy, dan aa mau seruis ma dy
Aq : ya bagus dhe kalau aa dah punya ce nanti undangan nya jangan lupa yah hehehe ( nada ku sambil bercanda)
Aa : Neng serius aa ga bencada ( dengan nada sedikit meningkat)
Aq : apa !!!! aa becanda kan (aku pun terkejut dengar dy bicara seperti itu)
Aa : ga aa serius
Aq : aa pasti becanda kan? Aa jangan becanda dhe ga lucu ? becandanya kaya gini benar2 ga lucu tahu ( aku masih belum percaya sama yang bicarakan barusan)
Aa : aa bingung, aa dah ada ce lain dan aa pun dah kenalin ke orang tua aa, aa sayang ma dy
Aq : aa ga becanda kan ? manknya aa ga sayang ma neng
Aa : ya sayang tapi aa juga sayang ma dy
Aq : ya terus aa harus milih donk antara neng sama dy
Aa : aa bingung , oh yah ntar kalau aa ngundang neng datang yah ?
Aq : ga
Aa : ko ga she ? ntar aa tengok ke rumah
Aq : ga sah cape2 aku pasti ga kan pernah datang ?
Aa : ko gitu she
Aq : aa becanda ka
Aa : aa seruis !!!!!!!!!!!!
Dan hapenya pun langsung dy matiin
Sumpah aku masih ga percaya aku benar2 masih ga percaya kanapa ini semua terjadi aku nyakin itu semua becanda tapi tidak mungkin becanda kalau dy hegentak aku,sumpah hati aku benar-benar hancur dengar itu semua sampai aku pun tak bisa bicara apa2 Lagi yang bisa aku lakukan hanya menagis.
Langsung aku mencari kegiatan yang membuat aku ga menagis, aku langsung mengosok pakaian sampai jam 12 malam aku ingin langsung mencuci pakaian tapi orang tua aku tidak mengizinkan aku, aku disuruh tidur yah terpakasa aku masuk kamar didalam kamar pun aku masih bertanya-tanya kenapa ini semua terjadi sama aq apa salah aku setahu aku aku lagi ga punya masalah sama dy ko tiba2-tiba dy bicara seperti itu hubungan yang sudah ku jalin hampir satu tahun harus berakhir tanpa aku tahu apa kesalahan aku, ku lihat jam sudah jam 4 pagi tapi aku belum juga bisa tidur aku hanya menangis kenapa disaat aku mempunyai masalah dan dy tahu apa masalah ku, dy seperti ini sama aku, akupun hanya terlelap selama 1 jam pas jam 5 pagi aku dah bangun aku langsung mencuci pakaian dan setelah rapih2 rumah aku langsung pergi ke sma untuk mengajar anak2 pmr.
Akupun cerita dengan teman ku yang namanya ina , kan dah w bilang yang namanya dah pernah putus pas balikan itu Cuma ajang balas dendam dan sekarang sudah terbuktikan. Yadah ngapai juga u tangisin dy ga penting , dy ga tahu betapa hancurnya aq aku dah sayang sama dy kenapa dy beginiin ak,
Kadang aku berpikir mungkin saat ini aku sedang dikerjain soalnya tanggal 16 juli nanti aku ultah, dan aku beharap itu semua benar.
pagi tanggal 11 juli, ada sms dari aa ( aa minta maav kalau selama ini ada salah sama neng, aa gi pengen sendiri dulu sekali lagi aa minta maav) makin sakitlah aku membaca sms dari dy dan langsung aku balas ( sory wat sekarang lili belum bisa maav in aa mungkin nanti, lili ga ngerti,lili kaget kenapa aa kaya gini sama lili, disaat neng ada masalah aa kaya gini kalau aa ingin hancurin lili aa berhasil dan waktunyapun tepat lili sakit hati sama aa. Dan malamnya pun dy tlpn dan selama 3 hari tlp aku tidak mengangkat telpon dari dy, sampai akhirnya aku anngkat dan akupun marah2 sama dy knp dy tega bgt . sepajang dy telpon aku marah dan setelah telpon dy tutup aq sms aa lili sayang bgt ma aa, tolong jangan sakitin lili.
Hari ulang tahun ku pun tiba aku berharap dy yang pertama kali yang memberi selamat tapi itu semua hanya harapan semu, aku pun berniat membawa kue ultah ku wat dy sambil menanyakan apa yang dia bicarakan waktu itu benar atau tidak, teryata itu semua benar, pas aku bertemu dengan dy aku melihat seorang wanita berjilbab, mungkin ia lebih suka dengan wanita itu, ya sudahlah walau pun hubungan yang kita jalini sudah setahun itu ga ada apa2nya semua itu harus aku kubur mungkin ia bukan yang terbaik untuk ku.
Tapi ga tahu kenapa aku percaya ia masih sayang sama aq, dia lakukan ini semua karena ada perbedaan yang membuat kita tidak dapat melanjuti hubungan ini, yah sebuah perbedaan yang aku anggap ga penting tapi menurut dy itu semua penting, yah perbedaan itu adalah status, aku seorang mahasiswi dari salah satu universitas swasta,sudah mempunyai pekerjaan dan kebetulan aku dari keluarga yang kata orang2 dianggap mampu ( kaya ), sedang kan dy seorang anak yatim yang belum mempunyai pekerjaan yang tetap,dan dari kalangan sederhana.
Sekarang yang menjadi pertanyaan aku apa salah seseorang wanita mempunyai kelebihan status dibandingkan seorang pria, kenapa perbedaan itu ada padahal aku bisa menerima ia apa adanya, bukan ada apanya alesan aku bisa sayang sama dy karena dy mempunyai pengertian agama yang cukup luas dan anaknya pun pintar, sedangkan aku jujur aku belum terlalu paham tentang agama, aku ingin belajar sama dy, tapi itu semua hanya tinggal kenangan.
Tapi ga tahu kenapa hati aku nyakin, kalau iapun merasa sakit dengan apa yang ia putus kan karena aku merasa ia masih sayang sama aku, Cuma perbedaan itulah yang membuat dy mengakhiri semua ini.

Minggu, 18 April 2010

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Nama : Lia Fatmawati
NPM : 10207653
Kelas :3EA14
Tugas : Membuat Karya Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk Tuhan, manusia adalah sebagai pribadi dan sekaligus
makhluk social. Manusia hanya dapat hidup sebaik-baiknya dan akan mempunyai
arti, apabila ia hidup bersama manusia lain dalam suatu masyarakat. Naluri yang
paling kuat pada diri manusia adalah ingin mempertahankan hidup dan mengejar
kehidupan yang lebih baik. Untuk memenuhi semua itu, maka manusia perlu
melakukan kerja sama dengan orang lain dalam suatu wadah yang dinamakan
organisasi.
Pada dunia pelayanan, sumber daya manusia masih sangat dibutuhkan
keberadaannya, seperti halnya pegawai PDAM yang tidak dapat diabaikan begitu
saja. Hal ini dikarenakan kedudukan dan peranan pegawai PDAM sangat
menentukan dalam menyelenggarakan tugas-tugas pelayanan dan pembangunan
dalam rangka mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional itu sendiri sebagaimana
disebutkan di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat
yang berbunyi sebagai berikut:
.....Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa
mewujudkan tujuan nasional menjadi tugas instansi PDAM dalam hal ini pegawai
sumber daya manusia. Wajar apabila setiap pegawai PDAM sebagai anggota
organisasi selalu dituntut untuk menampilkan dirinya sebagai petugas yang
bermental baik, berwibawa, berdaya guna, berhasil guna, dan sadar akan
tanggung jawabnya.
“Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang
untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan
fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab “ . ( Schein dalam
Muhammad, 2000 : 23)
Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik
tertentu yang struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain
dan tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas
dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa organisasi mempunyai
tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga memperoleh
kepuasan. Sebaliknya organisasi mengaharapkan para pegawai dapat berprestasi
tinggi dan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif, sehingga
pegawai tidak akan mengalami kejenuhan, kebosanan, malas bekerja yang
mengakibatkan semangat kerja menjadi menurun. Apabila semangat kerja
menurun dapat mengakibatkan kinerja pegawai juga mengalami penurunan.
Kinerja pegawai yang menurun akan mengakibatkan kerugian pada organisasi.
Apabila kepuasan dapat diperoleh dari pekerjaannya, maka kepuasan kerja
karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja
karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan ( Hasibuan,
2003:203 ). Kepuasan kerja yang tinggi atau baik akan membuat karyawan loyal
kepada perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, agar karyawan selalu
konsisten dengan kepuasannya maka perusahaan selalu memperhatikan
lingkungan dimana karyawan melaksanakan tugasnya misalnya, rekan kerja,
pimpinan, suasana kerja dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam menjalankan tugasnya.
Semakin termotivasi dalam bekerja dengan rasa tenang dan yang lebih
penting lagi kepuasan kerja yang tinggi akan memperbesar kemungkinan
tercapainya kinerja serta motivasi yang tinggi pula. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Atau dengan kata lain
kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun
menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman
pekerjaannya.
Seperti halnya pekerjaaan yang lebih cepat, lebih tepat diselesaikan tanpa
harus mengurangi kedisiplinan yang ada, yang disebabkan adanya peran serta
seorang pimpinan, di dalam hal ini direktur, selalu memberikan arahan, membina
dan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal tersebut selalu diupayakan oleh pimpinan dengan memberikan
motivasi dan keseimbangan upah atas hasil pekerjaan karyawan. Dengan
memberikan motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja kepada pegawai,
berarti akan memberikan kepada karyawan dorongan untuk menggerakan
kemampuan, keahlian dan keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
yang secara langsung akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “ PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN “ ( Studi : Pegawai
Kantor PDAM Kota Surakarta ).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan di atas, Penulis memutuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja
secara bersama-sama dapat meningkatkan kinerja karyawan pada kantor
PDAM Surakarta ?
b. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh lebih besar terhadap
peningkatan kinerja karyawan pada kantor PDAM Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin
kerja secara bersama terhadap kinerja karyawan pada kantor PDAM
Surakarta.
b. Untuk mengetahui variabel manakah yang lebih dominan berpengaruh
antara motivasi kerja, kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap
peningkatan kinerja karyawan pada kantor PDAM surakarta.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi perusahaan ( PRAKTIS )
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi kantor PDAM
Surakarta dalam menentukan langkah-langkah peningkatan sumber daya
manusia. Selanjutnya dapat memberikan konstribusi terhadap keputusan
yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
b. Manfaat bagi peneliti lain ( TEORITIS )
Dengan penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan atau referensi bagi
peneliti lain.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang penulisan pengertian motivasi kerja,
kepuasan kerja, disiplin kerja pegawai serta factor-faktor yang dapat
menumbuhkan kinerja pegawai tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang kerangka pemikiran, hipotesa, data
dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penarikan populasi
dan sample dan definisi operasional variable.
BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, analisa dan
hasil analisa data serta pembahasannnya, yaitu membandingkan hasil
penelitian dengan criteria-kriteria yang ada untuk pembuktian hipotesa.
BAB V PENUTUP
Pada bab penutup ini berisi kesimpulan skripsi serta saran-saran yang
perlu disampaikan, sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan kantor
PDAM Surakarta untuk kebijaksanaan perusahaan selanjutnya.

Minggu, 28 Maret 2010

TULISAN

Bekasi,29 Maret 2010

Kpd yth,
Bapak/ibu Personalia
di tempat


Dengan hormat

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lia Fatmawati
Tempat tanggal lahir : Bekasi, 16 Juli 1988
pendidikan : Sman 1 Cikarang Barat, Jurusan IPA
Alamat : Jl kp utan Setu kp Cibuntu Rt 03 Rw 07 Kec Cibitung Kab
Bekasi
Telepon : 085695759766


Bermaksud Mengajukan Diri untuk dapat mengikuti seleksi dalam mengisi lowongan yang ada, untuk itu saya sampaikan beberapa lampiran yang di perlukan sebagai bahan pertimbangan bagi bapak/ibu

Kapanpun panggilan untuk mengikuti seleksi saya akan selalu bersedia, oleh karena itu kabar baik dari bapak / ibu sangat saya tunggu.


Hormat saya,




Lia Fatnawati

silogisme

Nama : Lia Fatmawati
Npm : 10207653
Kelas : 3EA14


Tugas membuat kalimat silogisme

1. Seorang olahragawan harus giat berlatih
Andi senang olahraga
Jadi andi harus giat berolahraga

2. semua manusia baik hati
Tentara itu baik hati
Jadi semua tentara bijaksana

3. Semua manusia itu baik hati
Semua orang hutan bukan manusia

4. Tidak seekor jerapa pun burung
Semua jerapa berleher panjang
Jadi tidak sekor burung pun berleher panjang

5. Sebuah smp maju mengadakan kerja bakti
Ani seorang siswi smp maju
Jadi ani harus kerja bakti

6. Sebagian orang pinter adalah murid
Sebagian guru orang pinter

7. Semua hewan hebiforla pemakan tumbuhan
Ulat adalah daun
Jadi ulat adalah hewan hebiforla

8. Semua orang baik hati
Tidak seekor binatangpun manusia

Sabtu, 27 Februari 2010

Bahasa Indonesia

Nama : Lia Fatmawati
Npm : 10207653
Kelas : 3EA14


Tugas 1

1. Penalaran Deduktif

pengertian dari penalaran itu sendiri adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) Yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisiyang sejenis, berdasarkan proposisi yang telah di ketahui atau dianggap benar, orang yang menyimpulkan prosisi baru yang sebelumnya tidak di ketahui . Maka proses ini akan di sebut dengan menalar.

penalaran Deduktif yaitu suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum yang kebenarannya telah di ketahui atau dinyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang besifat lebih khusus.

dengan kata lain untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang suatu gejala.

dengan demikian penalaran deduktif adalah Konsep dan teori yang merupakan kata kunci teori untuk pemahaman suatu gejala, jadi penalaran deduktif adalah penalaran yang bertolak dari sebuah kesimpulan yang terdapat atau lebih dari suatu pernyataan yang lebih umum.

penalaran deduktif terdapat premis yaitu proposisi penarik kesimpulan
pengambilan kesimpulan secara deduktif dapat di lakukan secara langsung yaitu ditarik dari satu premis dan secara tidak langsung yaitu ditarik dari dua premis
Premis pertama bersifat umum dan premis kedua bersifat khusus

jenis penalaran penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung adalah
* Silogisme Kategorial
* Silogisme Hipotesis
* Silogisme Akternatif
* Etimen

Contoh
* Semua orang perlu makan untuk mempertahan kan hidupnya (premis Mayor)
* Heru adalah orang (Premis Minor)


2. Analisa Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial terdiri dari tiga proposisi yaitu :
* Premis umum yaitu Premis minor (My)
* Premis Khusus yaitu premis minor (Mn)
* Premis simpilan yaitu premis kesimpulan (K)

Aturan umum dari silogisme kategorial adalah
* Silogisme harus terdiri dari tiga trem yaitu trem mayor, trem minor dan trem penengah
* Terdiri dari tiga proposisi yaitu premis mayor,minor dan kesimpulan
* Bila premis salah satu permis negatif maka kesimpilan akan negatif
* Bila Premis Positif Pasti kesimpulan akan positif
* Dari preimis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik salah satu kesimpulan

contoh

* Semua pekerja di kantor lulusan S1 (Mayor)
* Hari Pekerja kantoran (minor)
* Hari lulusan S1 (Kesimpulan)